Bioinformatika 08: Antibodi

Suprapto van Plaosan
5 min readJul 22, 2024

--

Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk mengenali dan menetralkan patogen seperti bakteri, virus, dan racun. Mereka juga dikenal sebagai imunoglobulin. Setiap antibodi memiliki struktur unik yang dapat berikatan dengan spesifik targetnya, yang disebut antigen. Proses ini membantu tubuh untuk mengenali dan menghancurkan patogen tersebut, atau menandainya untuk dihancurkan oleh bagian lain dari sistem kekebalan tubuh. Ada beberapa jenis antibodi, termasuk IgG, IgA, IgM, IgE, dan IgD, masing-masing dengan fungsi yang berbeda dalam pertahanan tubuh.

https://www.mdpi.com/antibodies/antibodies-08-00055/article_deploy/html/images/antibodies-08-00055-g001.png

Antibodi bekerja dengan beberapa cara untuk melawan patogen dan zat asing lainnya. Berikut adalah cara kerjanya:

  1. Pengikatan Antigen: Antibodi memiliki situs pengikatan khusus yang dapat mengenali dan berikatan dengan antigen (zat asing) seperti bakteri, virus, atau racun. Setiap antibodi dirancang untuk mengenali antigen tertentu.
  2. Netralisasi: Setelah berikatan dengan antigen, antibodi dapat menetralkan patogen dengan cara menghalangi kemampuan patogen untuk memasuki sel atau mempengaruhi fungsi sel.
  3. Opsonisasi: Antibodi dapat menandai patogen untuk dihancurkan oleh sel-sel kekebalan lainnya. Proses ini disebut opsonisasi, di mana antibodi menempel pada patogen dan menarik perhatian sel-sel kekebalan seperti makrofag atau neutrofil untuk menyerang dan menghancurkannya.
  4. Aktivasi Komplemen: Antibodi dapat memicu sistem komplemen, yaitu kumpulan protein dalam darah yang bekerja bersama untuk menghancurkan patogen. Aktivasi komplemen dapat menyebabkan lisis langsung dari patogen atau membantu meningkatkan opsonisasi.
  5. Pemrosesan Sel B: Antibodi yang diproduksi oleh sel B (sejenis sel kekebalan) juga dapat membantu dalam pembentukan memori imunologis. Setelah terpapar patogen, beberapa sel B menjadi sel memori yang dapat merespons lebih cepat jika patogen yang sama masuk lagi di masa depan.

Secara keseluruhan, antibodi adalah komponen kunci dari sistem kekebalan tubuh yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Setiap jenis antibodi (imunoglobulin) memiliki fungsi khusus dalam sistem kekebalan tubuh. Berikut adalah cara kerja dari masing-masing tipe antibodi:

  1. IgG (Immunoglobulin G):
  • Fungsi: IgG adalah jenis antibodi yang paling umum dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Ini berperan penting dalam pertahanan jangka panjang terhadap infeksi.
  • Cara Kerja: IgG dapat menetralkan toksin, mengikat patogen untuk memudahkan fagositosis (proses pemrosesan dan penghancuran patogen oleh sel kekebalan), dan mengaktifkan sistem komplemen. IgG juga dapat melintasi plasenta dari ibu ke janin, memberikan perlindungan pasif pada bayi baru lahir.

2. IgA (Immunoglobulin A):

  • Fungsi: IgA ditemukan terutama di membran mukosa, seperti di saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan sekresi seperti air mata, saliva, dan ASI.
  • Cara Kerja: IgA melindungi permukaan mukosa dengan mencegah patogen melekat pada sel-sel mukosa dan mengganggu infeksi di saluran pencernaan dan pernapasan. Ini juga membantu dalam pemantauan lingkungan eksternal.

3. IgM (Immunoglobulin M):

  • Fungsi: IgM adalah antibodi pertama yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi baru atau vaksinasi. Ini biasanya ditemukan dalam darah dan limfa.
  • Cara Kerja: IgM sangat efektif dalam mengikat antigen dan memicu aktivasi sistem komplemen, yang membantu dalam penghancuran patogen. Ini juga berperan dalam pemeliharaan respons kekebalan awal.

4. IgE (Immunoglobulin E):

  • Fungsi: IgE terlibat dalam reaksi alergi dan perlindungan terhadap parasit, seperti cacing.
  • Cara Kerja: IgE berikatan dengan alergen dan memicu degranulasi sel mast dan basofil, yang melepaskan histamin dan mediator lainnya yang menyebabkan gejala alergi seperti gatal, bersin, dan pembengkakan. IgE juga berperan dalam memerangi infeksi parasit.

5. IgD (Immunoglobulin D):

  • Fungsi: IgD ditemukan terutama di permukaan sel B dan dalam saluran pernapasan.
  • Cara Kerja: IgD berfungsi sebagai reseptor antigen pada sel B, berperan dalam memicu respons kekebalan awal dan memodulasi aktivitas sel B. Meskipun fungsinya kurang dipahami dibandingkan dengan jenis antibodi lainnya, IgD penting dalam pengaturan dan pengaktifan sel B.

Setiap jenis antibodi memiliki peran spesifik dalam menjaga keseimbangan sistem kekebalan tubuh dan melawan berbagai jenis patogen.

Antibodi dibuat oleh sel-sel kekebalan tubuh yang disebut sel B (limfosit B). Berikut adalah langkah-langkah dalam produksi antibodi:

  1. Maturasi Sel B:
  • Sel B berasal dari sumsum tulang dan mengalami pematangan di sumsum tulang. Selama proses ini, mereka mengembangkan kemampuan untuk mengenali antigen spesifik melalui reseptor antibodi yang unik pada permukaannya.

2. Aktivasi Sel B:

  • Ketika sel B matang dan menemui antigen yang cocok dengan reseptornya, sel B akan diaktifkan. Aktivasi sel B sering kali memerlukan bantuan dari sel T (limfosit T) yang mendukung proses ini melalui sinyal kimia dan interaksi langsung.

3. Proliferasi dan Diferensiasi:

  • Setelah diaktifkan, sel B akan berkembang biak (proliferasi) dan berdiferensiasi menjadi sel plasma dan sel memori. Sel plasma adalah sel B yang khusus memproduksi antibodi. Sel memori akan tetap ada untuk mengenali antigen yang sama di masa depan.

4. Produksi Antibodi:

  • Sel plasma yang dihasilkan selama diferensiasi menghasilkan dan melepaskan antibodi spesifik ke dalam aliran darah dan cairan tubuh lainnya. Antibodi ini akan kemudian beredar di tubuh untuk mengenali dan menetralkan antigen.

5. Penyimpanan Memori:

  • Sel memori yang terbentuk setelah infeksi atau vaksinasi akan bertahan dalam tubuh untuk waktu yang lama. Jika antigen yang sama muncul lagi, sel memori dapat cepat merespons dengan memproduksi antibodi yang sesuai.

Secara keseluruhan, proses pembuatan antibodi adalah bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang membantu melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit.

Berikut adalah lokasi utama di mana masing-masing jenis antibodi diproduksi dan ditemukan:

  1. IgG (Immunoglobulin G):
  • Lokasi Produksi: IgG diproduksi terutama oleh sel plasma yang berasal dari sel B yang telah diaktifkan. Sel-sel ini biasanya berada di sumsum tulang dan nodus limfa.
  • Lokasi dalam Tubuh: IgG ditemukan terutama dalam darah dan cairan tubuh lainnya, seperti cairan interstitial. IgG juga dapat menembus plasenta dari ibu ke janin.

2. IgA (Immunoglobulin A):

  • Lokasi Produksi: IgA diproduksi oleh sel plasma di jaringan limfoid mukosa, seperti amandel, usus, dan saluran pernapasan. Sel B yang memproduksi IgA sering ditemukan di jaringan limfoid mukosa (MALT) seperti Peyer’s patches di usus.
  • Lokasi dalam Tubuh: IgA ditemukan di permukaan mukosa, seperti di sekresi mukosa (air mata, saliva, ASI, dan lendir dari saluran pernapasan dan pencernaan). IgA juga ditemukan dalam darah tetapi dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan IgG.

3. IgM (Immunoglobulin M):

  • Lokasi Produksi: IgM diproduksi oleh sel plasma yang berasal dari sel B di sumsum tulang dan nodus limfa. Sel B yang memproduksi IgM biasanya berada di organ-organ limfoid seperti kelenjar getah bening.
  • Lokasi dalam Tubuh: IgM ditemukan terutama dalam darah dan limfa. Ini adalah jenis antibodi pertama yang diproduksi sebagai respons terhadap infeksi baru.

4. IgE (Immunoglobulin E):

  • Lokasi Produksi: IgE diproduksi oleh sel plasma yang berasal dari sel B yang telah diaktifkan di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel ini kemudian beredar ke jaringan lain.
  • Lokasi dalam Tubuh: IgE ditemukan terutama di jaringan yang terpapar dengan lingkungan luar, seperti kulit, paru-paru, dan saluran pencernaan. IgE juga berikatan dengan sel mast dan basofil di jaringan ini, yang terlibat dalam reaksi alergi.

5. IgD (Immunoglobulin D):

  • Lokasi Produksi: IgD diproduksi oleh sel plasma di sumsum tulang dan kelenjar getah bening. IgD lebih sering berperan sebagai reseptor pada permukaan sel B.
  • Lokasi dalam Tubuh: IgD ditemukan dalam jumlah kecil dalam darah dan terutama pada permukaan sel B di nodus limfa dan kelenjar getah bening. IgD juga ditemukan di saluran pernapasan.

Setiap jenis antibodi memiliki lokasi produksi dan distribusi yang berbeda, sesuai dengan perannya dalam respons kekebalan tubuh.

--

--

Suprapto van Plaosan
Suprapto van Plaosan

Written by Suprapto van Plaosan

Penulis adalah Staf Pengajar Kimia Analitik

No responses yet