Pengantar Kromatografi

Suprapto van Plaosan
4 min readMar 18, 2024

--

Botanis Rusia Mikhail Tswett (1872–1919) menemukan kromatografi pada awal abad kedua puluh. Tswett menggunakan kromatografi untuk memisahkan pigmen tumbuhan, seperti klorofil dan xantofil, dengan memasukkan larutan dari spesies ini melalui kolom kaca yang diisi dengan kalsium karbonat yang dihaluskan. Spesies yang dipisahkan muncul sebagai pita-pita berwarna di kolom, yang menjelaskan nama yang dipilihnya untuk metode ini (dari bahasa Yunani chroma yang berarti “warna” dan graphein yang berarti “menulis”).

Kromatografi menggunakan fase diam dan fase bergerak. Komponen-komponen dari suatu campuran diangkut melalui fase diam oleh aliran fase gerak, dan pemisahan didasarkan pada perbedaan laju migrasi di antara komponen-komponen ke dalam fase gerak.

Metode kromatografi terdiri dari dua tipe dasar.

  • Kromatografi kolom, fase diam diisikan dalam tabung dengan diameter kecil, dan fase bergerak dialirkan melalui tabung dengan tekanan atau oleh gravitasi.
  • Kromatografi planar, fase diam ditempelkan pada plat datar atau pada pori-pori kertas, dan fase gerak mengalir melalui fase diam oleh aksi kapiler atau di bawah pengaruh gravitasi.

Rata-rata laju linier migrasi analit, v (biasanya cm/s),

Rata-rata kecepatan linier molekul dalam fasa gerak,

Laju alir volumetrik, F (cm3/min),

Flow rate (F) untuk kolom paket cairan hanya berada di rongga partikel (porositas, E)

Laju migrasi

Koefisien distribusi

Faktor retensi

Faktor retensi untuk molekul x,

Faktor seleksi

Molekul yang teretensi lebih kuat dengan fasa diam biasanya dijadikan pembilang pada persamaan berikut.

Plat teoritis

Variabel yang Mempengaruhi Efisiensi Kolom

Pelebaran pita mencerminkan hilangnya efisiensi kolom. Semakin lambat laju proses transfer massa yang terjadi saat suatu solut bergerak melalui kolom, semakin lebar pita di ujung kolom. Beberapa variabel yang memengaruhi laju transfer massa dapat dikendalikan dan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemisahan.

dimana H adalah tinggi plat teoritis dalam cm dan u adalah kecepatan linier fasa gerak dalam cm/detik. B adalah difusi longitudinal, CS dan CM adalah koefisien transfer massa untuk fasa diam dan fasa gerak,

Pada laju fasa gerak yang cepat:

A = variasi jalur analit dalam kolom
B = difusi longitudinal
Cs = koefisien transfer massa ke fasa diam
u = laju fasa gerak

Resolusi kolom

Resolusi kolom sebesar 1.5 memberikan pemisahan yang hampir lengkap antara A dan B, tetapi resolusi sebesar 0.75 tidak. Pada resolusi 1.0, zona A mengandung sekitar 4% B, dan zona B mengandung sekitar 4% A. Pada resolusi 1.5, tumpang tindihnya sekitar 0.3%. Resolusi untuk suatu fase diam tertentu dapat ditingkatkan dengan memperpanjang kolom, sehingga meningkatkan jumlah pelat. Namun, penambahan pelat menyebabkan peningkatan waktu yang dibutuhkan untuk memisahkan komponen-komponen tersebut.

Pengaruh faktor retensi dan selektivitas terhadap resolusi

Pengaruh resolusi terhadap waktu retensi

--

--