Bioinformatika-03: RNA (Ribonucleic Acid)

Suprapto van Plaosan
4 min readJul 25, 2024

--

RNA (Ribonucleic Acid) adalah molekul penting yang memainkan berbagai peran dalam sel hidup. RNA adalah polimer yang terdiri dari nukleotida, mirip dengan DNA (Deoxyribonucleic Acid), tetapi memiliki beberapa perbedaan penting:Struktur Kimia: RNA memiliki gula ribosa, sedangkan DNA memiliki gula deoksiribosa. RNA juga memiliki basa nitrogen urasil (U) yang menggantikan timin (T) dalam DNA.

  1. Struktur Heliks Ganda: RNA biasanya berbentuk rantai tunggal, sementara DNA biasanya berbentuk heliks ganda.
  2. Fungsi: RNA memiliki beberapa jenis dengan fungsi yang berbeda:
  • mRNA (messenger RNA): Membawa informasi genetik dari DNA ke ribosom untuk sintesis protein.
Crystal structure of mRNA cap guanine-N7 methyltransferase in complex with RAM PDB DOI: https://doi.org/10.2210/pdb5E8J/pdb
  • tRNA (transfer RNA): Membantu mentransfer asam amino ke ribosom selama sintesis protein.
Methionyl-tRNA synthetase from Pyrococcus abyssi
  • rRNA (ribosomal RNA): Merupakan komponen utama ribosom dan berperan dalam proses translasi.
  • snRNA (small nuclear RNA): Berperan dalam proses penyuntingan RNA atau splicing.
  • miRNA (microRNA) dan siRNA (small interfering RNA): Terlibat dalam regulasi ekspresi gen.

RNA memainkan peran sentral dalam mengekspresikan informasi genetik yang disimpan dalam DNA dan dalam berbagai proses seluler lainnya.

Sifat fisikokimia RNA mencakup berbagai aspek yang berhubungan dengan struktur, stabilitas, dan reaktivitas molekul ini. Berikut adalah beberapa sifat fisikokimia RNA:

- Struktur Molekul:

RNA biasanya berbentuk rantai tunggal (single-stranded), meskipun dapat membentuk struktur sekunder seperti helix, loop, dan hairpin melalui pasangan basa internal.

Terdiri dari nukleotida yang mencakup gula ribosa, basa nitrogen (adenin, guanin, sitosin, dan urasil), dan fosfat.

- Gula Ribosa:

Gula ribosa pada RNA memiliki gugus hidroksil (-OH) pada karbon ke-2, yang membuat RNA lebih reaktif dan kurang stabil dibandingkan DNA yang memiliki deoksiribosa (tanpa gugus -OH pada karbon ke-2).

- Pasangan Basa:

Adenin (A) berpasangan dengan urasil (U), dan guanin (G) berpasangan dengan sitosin ©.

Pasangan basa dalam RNA biasanya terjadi dalam struktur sekunder dan tersier, memberikan stabilitas pada molekul RNA.

- Stabilitas:

RNA lebih rentan terhadap degradasi oleh enzim ribonuklease (RNase) dibandingkan DNA.

Gugus hidroksil pada ribosa membuat RNA lebih mudah mengalami hidrolisis basa, yang bisa memutuskan rantai RNA.

- Sifat Kimia:

RNA bersifat asam karena adanya gugus fosfat yang bermuatan negatif pada pH fisiologis.

RNA dapat berinteraksi dengan protein dan molekul lain melalui pasangan basa dan ikatan hidrogen, serta interaksi hidrofobik.

- Denaturasi dan Renaturasi:

RNA dapat mengalami denaturasi (melarutkan struktur sekunder dan tersier) pada suhu tinggi atau kondisi ekstrem, tetapi dapat renaturasi saat kondisi kembali normal.

- Absorpsi UV:

RNA menyerap sinar ultraviolet dengan puncak absorbansi sekitar 260 nm, yang sering digunakan untuk mengukur konsentrasi RNA dalam larutan.

- Solubilitas:

RNA larut dalam air dan larutan buffer, tetapi kurang larut dalam pelarut organik seperti fenol dan kloroform.

- Fungsi Biologis:

RNA berfungsi dalam berbagai proses seluler, termasuk sintesis protein (mRNA, tRNA, rRNA), regulasi gen (miRNA, siRNA), dan modifikasi RNA (snRNA).

RNA (Ribonucleic Acid) memiliki berbagai fungsi penting dalam sel. Berikut adalah beberapa fungsi utama RNA:

Messenger RNA (mRNA):

  • Transkripsi Informasi Genetik: mRNA membawa informasi genetik dari DNA ke ribosom, tempat sintesis protein terjadi.
  • Cetakan untuk Sintesis Protein: mRNA berfungsi sebagai cetakan (template) yang menentukan urutan asam amino dalam protein yang akan disintesis.

Transfer RNA (tRNA):

  • Transfer Asam Amino: tRNA mengangkut asam amino spesifik ke ribosom selama proses translasi.
  • Pencocokan Antikodon dan Kodon: tRNA memiliki antikodon yang berpasangan dengan kodon mRNA, memastikan bahwa asam amino yang tepat ditambahkan ke rantai polipeptida yang sedang tumbuh.

Ribosomal RNA (rRNA):

  • Komponen Ribosom: rRNA adalah komponen struktural utama ribosom, yang merupakan mesin molekuler tempat sintesis protein berlangsung.
  • Katalisis Pembentukan Ikatan Peptida: rRNA berperan dalam katalisis pembentukan ikatan peptida antara asam amino selama translasi.

Small Nuclear RNA (snRNA):

  • Splicing RNA: snRNA terlibat dalam penyuntingan RNA atau splicing, yaitu proses penghapusan intron dari pre-mRNA untuk membentuk mRNA yang matang.

MicroRNA (miRNA) dan Small Interfering RNA (siRNA):

  • Regulasi Ekspresi Gen: miRNA dan siRNA berperan dalam pengaturan ekspresi gen dengan mengikat mRNA target dan mencegah translasi atau memfasilitasi degradasi mRNA.
  • Pertahanan Terhadap Virus: siRNA juga berfungsi dalam mekanisme pertahanan seluler terhadap virus dengan mengarah pada degradasi RNA virus.

Long Non-coding RNA (lncRNA):

  • Regulasi Genomik: lncRNA berfungsi dalam regulasi ekspresi gen pada level transkripsi dan pasca-transkripsi.
  • Interaksi dengan Protein dan DNA: lncRNA dapat berinteraksi dengan protein dan DNA untuk mengatur struktur kromatin dan aktivitas gen.

Ribozim:

  • Katalisis Reaksi Biokimia: Ribozim adalah RNA yang memiliki aktivitas katalitik dan dapat mempercepat reaksi biokimia tertentu tanpa memerlukan protein.

Guide RNA (gRNA):

  • Editing Genom: gRNA berfungsi dalam teknologi pengeditan genom seperti CRISPR-Cas9, membantu mengarahkan enzim Cas9 ke lokasi spesifik dalam DNA untuk pemotongan dan pengeditan.

RNA memainkan peran sentral dalam berbagai proses seluler yang esensial untuk kehidupan, dari sintesis protein hingga regulasi ekspresi gen dan pertahanan terhadap patogen.

--

--

Suprapto van Plaosan
Suprapto van Plaosan

Written by Suprapto van Plaosan

Penulis adalah Staf Pengajar Kimia Analitik

No responses yet